Pertemuan ke-15 Konferensi Para Pihak pada Konvensi Keanekaragaman Hayati

(Peradaban Ekologis)

09-02-2023 | The Academy of Contemporary China and World Studies

Pertemuan ke-15 Konferensi Para Pihak pada Konvensi Keanekaragaman Hayati

Konvensi Keanekaragaman Hayati adalah konvensi internasional yang terikat hukum dan mulai berlaku pada bulan Desember 1993 dengan tujuan menyeluruh untuk mendorong pembangunan masa depan yang berkelanjutan. Ini adalah konvensi pertama di dunia tentang konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan keanekaragaman hayati. Konferensi Para Pihak adalah mekanisme musyawarah dan pengambilan keputusan tertinggi dari Konvensi yang diadakan setiap dua tahun.

Pada tanggal 11 Oktober 2021, Konferensi Para Pihak ke-15 Konvensi Keanekaragaman Hayati dibuka di Kunming, lebih dari 5.000 perwakilan dari lebih dari 140 pihak dan lebih dari 30 lembaga dan organisasi internasional berpartisipasi secara online dan offline, konferensi berpusat pada tema “Peradaban Ekologis: Membangun Komunitas Kehidupan di Bumi”, membahas strategi baru untuk tata kelola keanekaragaman hayati global dan bersama-sama memulai proses baru tata kelola keanekaragaman hayati global.

Xi Jinping menyampaikan pidato utamanya dalam KTT, berdiri di puncak pendorongan pembangunan manusia yang berkelanjutan, secara komprehensif menjelaskan ide-ide, proposisi dan tindakan Tiongkok untuk mendorong pembangunan peradaban ekologis global, hal ini sangat penting untuk memimpin transformasi dan pengembangan konservasi keanekaragaman hayati global. Dalam pidatonya, Xi Jinping mengemukakan tiga visi “Kampung Halaman Bumi”, yaitu, membangun kampung halaman Bumi di mana manusia dan alam hidup berdampingan secara harmonis, kampung halaman Bumi tempat ekonomi dan lingkungan bekerja bersama, dan kampung halaman Bumi tempat semua negara berkembang bersama di dunia; dan untuk pertama kalinya dengan jelas mengemukakan konsep “pembangunan manusia berkualitas tinggi” dan 4 poin usulan “memulai perjalanan baru pembangunan manusia berkualitas tinggi”, yaitu dengan pembangunan peradaban ekologis sebagai pedoman, mengoordinasikan hubungan antara manusia dan alam; transformasi hijau sebagai penggerak untuk membantu pembangunan berkelanjutan global; kesejahteraan rakyat sebagai pusat, mendorong keadilan sosial; dan hukum internasional sebagai dasar, untuk memelihara sistem pemerintahan internasional yang adil dan wajar. Selain itu, Xi Jinping juga dengan sungguh-sungguh mengumumkan langkah-langkah negara tuan rumah yang pragmatis dan kuat, menunjukkan ambisi dan tindakan Tiongkok untuk bekerja dengan komunitas internasional demi mendorong tata kelola keanekaragaman hayati global dan membangun komunitas kehidupan di bumi.

Pada sesi pertama konferensi, Deklarasi Kunming telah diluluskan, dan inisiatif “Membangun Bersama Peradaban Ekologis Global dan Melindungi Keanekaragaman Hayati Global” telah dirilis, memberikan panduan dan membangun konsensus bagi perumusan “Kerangka Keanekaragaman Hayati Global Pasca-2020” sesi kedua konferensi. Dengan latar belakang pandemi COVID-19, sebagai negara tuan rumah dan presiden konferensi, Tiongkok mengatasi berbagai kesulitan dan melakukan upaya besar demi kesuksesan penyelenggaraan sesi pertama konferensi, menunjukkan tanggung jawab sebagai negara besar, dan secara efektif meningkatkan kohesi komunitas internasional untuk mendorong konservasi keanekaragaman hayati global.

《生物多样性公约》第十五次缔约方大会

《生物多样性公约》是一项具有法律约束力的国际公约,于1993年12月正式生效,其总体目标是鼓励建设可持续未来的行动。这是全球第一个关于保护和可持续利用生物多样性的公约。缔约方大会是《公约》的最高议事和决策机制,每两年举行一次。

2021年10月11日,《生物多样性公约》第十五次缔约方大会在昆明开幕,来自140多个缔约方及30多个国际机构和组织共计5000余位代表通过线上线下结合方式参加大会,围绕“生态文明:共建地球生命共同体”主题,共商全球生物多样性治理新战略,共同开启全球生物多样性治理新进程。

习近平在大会领导人峰会上发表主旨讲话,站在促进人类可持续发展的高度,全面阐释中国推进全球生态文明建设的理念、主张和行动,对引领全球生物多样性保护转型发展具有重要意义。在讲话中,习近平提出3个“地球家园”愿景,即构建人与自然和谐共生的地球家园、经济与环境协同共进的地球家园、世界各国共同发展的地球家园;并首次明确提出“人类高质量发展”理念和“开启人类高质量发展新征程”的4点主张,即以生态文明建设为引领,协调人与自然关系;以绿色转型为驱动,助力全球可持续发展;以人民福祉为中心,促进社会公平正义;以国际法为基础,维护公平合理的国际治理体系。此外,习近平还郑重宣布了务实有力的东道国举措,展示了中国同国际社会一道推动全球生物多样性治理、共建地球生命共同体的雄心和行动。

大会在第一阶段会议中通过了《昆明宣言》,发布了“共建全球生态文明,保护全球生物多样性”倡议,为第二阶段会议制定“2020年后全球生物多样性框架”提供指引、凝聚共识。在新冠肺炎疫情全球大流行的背景下,作为大会东道国和主席国,中国克服各方面困难,为第一阶段会议的圆满顺利召开付出了巨大努力,展现了负责任大国担当,有效增强了国际社会推动全球生物多样性保护的凝聚力。