Jalur Sutra Hijau

(Peradaban Ekologis)

09-02-2023 | The Academy of Contemporary China and World Studies

Jalur Sutra Hijau

Tiongkok dengan teguh mengambil warna hijau sebagai latar belakang, bergandengan tangan dengan semua pihak untuk membangun Jalur Sutra Hijau. Pada bulan Juni 2016, ketika Xi Jinping menyampaikan pidato di Uzbekistan, ia mengusulkan untuk bersama-sama membangun ‘Jalur Sutra Hijau’. Pada bulan Mei 2017, Tiongkok mengeluarkan ‘Panduan tentang Mendorong Pembangunan Sabuk dan Jalan Hijau’ dan “Rencana Kerja Sama Perlindungan Lingkungan Ekologis Sabuk dan Jalan” untuk mendorong pelaksanaan tanggung jawab hijau dan standar hijau bagi pembangunan bersama ‘Sabuk dan Jalan’. Pada bulan September 2020, ketika Xi Jinping bertemu dengan Sekretaris Jenderal PBB Guterres secara virtual, ia menekankan bahwa pembangunan harus berkelanjutan dan hubungan antara manusia dan alam perlu ditangani dengan baik. Tiongkok tidak hanya memperkuat pembangunan peradaban ekologisnya sendiri, tetapi juga berinisiatif memikul tanggung jawab internasional untuk mengatasi perubahan iklim, berusaha melindungi bumi, kampung halaman bersama umat manusia, dan aktif membangun ‘Jalur Sutra Hijau’ dengan negara lainnya. Pada bulan Juni 2021, Tiongkok dan 28 negara bersama-sama meluncurkan inisiatif kemitraan pembangunan hijau ‘Sabuk dan Jalan’, menyarankan agar semua negara melakukan upaya bersama untuk bersama-sama mendorong pembangunan yang hijau, rendah karbon, dan berkelanjutan.

‘Jalur Sutra Hijau’ adalah solusi Tiongkok untuk masalah pembangunan berkelanjutan global, dan visi hijau untuk mendorong kerja sama perlindungan lingkungan ekologis negara-negara sepanjang ‘Sabuk dan Jalan’ dengan konsep peradaban ekologis. Pembangunan ‘Jalur Sutra Hijau’ bertujuan untuk mendorong realisasi tujuan pembangunan berkelanjutan global, mengeksplorasi pola perlindungan ekologis yang optimal dan pemanfaatan yang rasional, serta memberikan referensi penting bagi negara-negara di seluruh dunia untuk bersama-sama mengeksplorasi pola tata kelola lingkungan.

绿色丝绸之路

中国坚持把绿色作为底色,携手各方打造绿色丝绸之路。2016年6月,习近平在乌兹别克斯坦发表演讲时提出,携手打造“绿色丝绸之路”。2017年5月,中国发布《关于推进绿色“一带一路”建设的指导意见》《“一带一路”生态环境保护合作规划》,推动落实共建“一带一路”的绿色责任和绿色标准。2020年9月,习近平以视频方式会见联合国秘书长古特雷斯时强调,发展必须是可持续的,需要处理好人与自然的关系。中国既加强自身生态文明建设,也主动承担应对气候变化的国际责任,努力呵护好人类共同的地球家园,积极同各国一道打造“绿色丝绸之路”。2021年6月,中国同28个国家共同发起“一带一路”绿色发展伙伴关系倡议,倡导各国齐心协力,共同促进绿色、低碳、可持续发展。

“绿色丝绸之路”是解决全球可持续发展问题的中国方案,是以生态文明理念促进“一带一路”沿线国家生态环境保护合作的绿色愿景。建设“绿色丝绸之路”旨在促进实现全球可持续发展目标,探索生态保护与合理利用的优化模式,为世界各国携手探索环境治理模式提供重要借鉴。