Setiap orang bertanggung jawab atas nasib negaranya

(Peradaban dan Filsafat)

30-11-2022 | The Academy of Contemporary China and World Studies

Setiap orang bertanggung jawab atas nasib negaranya

Idiom "Setiap orang bertanggung jawab atas nasib negaranya" atau “Tian Xia Xing Wang, Pi Fu You Ze” sangat populer. Asal-usul ideologis pembentukan konsep ini dapat ditelusuri kembali ke klasik seperti "Kitab Perubahan", "Ajaran Besar" dan "Doktrin Merata", dengan studi Mencius menjadi yang paling terkonsentrasi. Idiom ini dapat ditelusuri kembali ke "Rizhilu"(Catatan Pengetahuan Harian) yang ditulis oleh Gu Yanwu, yang awalnya berarti bahwa jika seluruh masyarakat mengalami kemerosotan moral, maka bahkan orang biasa pun harus bangkit untuk menebusnya. Pada tahun 1915, Liang Qichao merasakan penghinaan atas perjanjian yang tidak setara yang ditandatangani oleh pemerintah Republik Tiongkok dan Jepang, dan menulis artikel yang berjudul "Pengakuan yang Menyakitkan", yang berpendapat bahwa kunci untuk menghapuskan penghinaan negara terletak pada "pembangkitan dan reformasi generasi kita": "Perkataan Gu Yanwu betul bahwa setiap orang memiliki kewajiban terhadap negaranya."

Xi Jinping telah berulang kali mengutip ungkapan "setiap orang bertanggung jawab atas nasib negaranya". Pada bulan September 2014, beliau menunjukkan pada simposium memperingati 69 tahun kemenangan Perang Rakyat Tiongkok Melawan Agresi Jepang dan Perang Anti-Fasis Dunia, bahwa dalam proses yang luar biasa Perang Rakyat Tiongkok Melawan Agresi Jepang, semangat besar Perang Perlawanan terbentuk, dan rakyat Tiongkok menunjukkan kepada dunia patriotismenya bahwa "setiap orang bertanggung jawab atas nasib negaranya".

天下兴亡,匹夫有责

“天下兴亡,匹夫有责”流传极广。形成这一观念的思想渊源,可以追溯于《周易》《大学》《中庸》等典籍,以孟子之学最为集中。而“天下兴亡,匹夫有责”的说法则可溯源于顾炎武《日知录》,本意是指若整个社会出现道德沉沦,那么即使是普通民众也应当奋起救赎。1915年,梁启超有感于民国政府与日本签订不平等条约的屈辱,写下《痛定罪言》一文,认为欲雪国耻的关键在于“我辈之自新”:“斯乃真顾亭林所谓‘天下兴亡,匹夫有责’也。”

习近平多次引用“天下兴亡,匹夫有责”这句话。2014年9月,他在纪念中国人民抗日战争暨世界反法西斯战争胜利69周年座谈会上指出,在中国人民抗日战争的壮阔进程中,形成了伟大的抗战精神,中国人民向世界展示了“天下兴亡,匹夫有责”的爱国情怀。