Meninjau yang lama dan mengetahui yang baru

(Peradaban dan Filsafat)

30-11-2022 | The Academy of Contemporary China and World Studies

Meninjau yang lama dan mengetahui yang baru

"Meninjau yang lama dan mengetahui yang baru" atau "Wen GU ER ZHI XIN" berasal dari "Analek Konfusius", yang berarti meninjau pengetahuan lama dan mendapatkan pengertian baru. Para pendahulu memiliki dua pemahaman utama terhadap idiom ini: pertama, mereka memahami "meninjau pengetahuan lama" dan "mendapatkan pengetahuan baru" sebagai dua aspek paralel. "mengetahui yang baru" diwujudkan dalam proses "meninjau yang lama". Kedua, memahami "meninjau yang lama" sebagai premis dan dasar "mengetahui yang baru", dan percaya bahwa tanpa "meninjau yang lama", tidak mungkin "mengetahui yang baru", dan "baru" adalah pengembangan lebih lanjut dari yang "lama" dengan membuang wawasan klise. Saat ini, idiom ini digunakan dalam konteks yang lebih luas, bukan hanya sebagai metode bagi individu untuk belajar, tetapi juga dianggap sebagai mekanisme dasar untuk pertumbuhan diri dindividu, perusahaan, organisasi, dan negara. Ini digunakan untuk menjelaskan hubungan dialektika antara yang lama dan yang baru, masa lalu dan masa kini, yang diketahui dan yang belum diketahui, serta warisan dan inovasi. 

Pada bulan September 2014, Xi Jinping mengutip "meninjau yang lama dan mengetahui yang baru" pada pertemuan pembukaan Simposium Akademik Internasional untuk memperingati 2565 tahun kelahiran Konfusius dan Majelis Umum ke-5 Asosiasi Konfusianisme Internasional, menekankan bahwa pengetahuan diturunkan oleh para pendahulu telah mengumpulkan kognisi dan pengalaman penting masyarakat ketika menguruskan hubungan antara manusia, masyarakat dan alam dalam sejarah, dan pengetahuan yang diciptakan oleh masyarakat saat ini membentuk kebijaksanaan dan eksplorasi manusia untuk menghadapi masalah zaman. Pengetahuan tentang dua aspek ini sangat penting bagi umat manusia untuk mewarisi usaha pendahulu dan membuka jalan untuk masa depan.

温故而知新

“温故而知新”出自《论语》,意为温习旧有的知识,并获得新的理解与体会。前人对“温故而知新”的理解主要有两种:其一,将“温故”与“知新”理解为并列的两方面,认为在“温故”的同时就逐步获得新知,“知新”在“温故”的过程中得以实现。其二,将“温故”理解为“知新”的前提与基础,认为没有“温故”,就不可能“知新”,“新”是“故”的进一步发展,并且摒弃了其中陈腐的旧见。在今天,“温故而知新”已经超出一般学习方法的范畴,被视作个体、企业、组织甚至一个国家自我成长的基本机理,涵盖旧与新、古与今、已知与未知、继承与创新等辩证思想。

2014年9月,习近平在纪念孔子诞辰2565周年国际学术研讨会暨国际儒学联合会第五届会员大会开幕会上引用“温故而知新”,强调前人传承的知识积累了人们历史上对处理人、社会、自然三者关系的重要认知和经验,今人创造的知识形成了人们应对时代问题的智慧和探索,这两方面的知识对人类继往开来都十分重要。