Yang dikhawatirkan bukanlah jumlah yang sedikit tetapi distribusi yang tak merata, bukan kemiskinan tetapi ketidakstabilan

(Peradaban dan Filsafat)

30-11-2022 | The Academy of Contemporary China and World Studies

Yang dikhawatirkan bukanlah jumlah yang sedikit tetapi distribusi yang tak merata, bukan kemiskinan tetapi ketidakstabilan

Ungkapan Ini berasal dari "Analek Konfusius", gagasan umum adalah bahwa bagi sebuah negara, tidak perlu khawatir kurangnya tanah, kekayaan dan populasi, tetapi harus khawatirkan ketidaksetaraan sosial dan ketidakstabilan kehidupan rakyat. Jika kekayaan dibagi secara setara, tidak akan ada kemiskinan atau kekayaan, dan jika rakyat bersatu, mereka tidak akan merasa kekurangan penduduknya, dan hanya dengan cara ini negara akan damai dan bahagia, dan tidak akan ada bahaya kehancuran. Konsep ini ditentukan oleh cita-cita sosial untuk mengejar masyarakat sejahtera dan mencari harmoni yang besar dalam budaya tradisional Tiongkok. Orang Tiongkok selalu percaya bahwa karena keadaan sosial yang baik diciptakan oleh rakyat, maka secara alami harus dinikmati dan dibagi oleh rakyat bersama.

Pada Januari 2016, Xi Jinping mengutip "Yang dikhawatirkan bukanlah jumlah yang sedikit tetapi distribusi yang tak merata, bukan kemiskinan tetapi ketidakstabilan" dalam pidatonya pada seminar kajian dan implementasi semangat Sidang Pleno Kelima Komite Sentral ke-18 Partai Komunis Tiongkok untuk kader-kader terkemuka di tingkat provinsi dan menteri, menunjukkan bahwa filosofi pembangunan dan pembagian bersama mewakili gagasan pembangunan yang berpusat pada rakyat. Hal ini mencerminkan tuntutan untuk mencapai kesejahteraan bersama secara bertahap.

不患寡而患不均,不患贫而患不安

“不患寡而患不均,不患贫而患不安”,出自《论语》,大意是对一个国家来说,不必去担心土地、财富、人口不多,而应该担心社会贫富不均,人民生活不安宁。如果财富平均,就无所谓贫穷和富裕,而人民团结一心,就不会觉得人口稀少,并且只有这样才能让国家和平安乐,不会有倾覆危险。这一理念是由中国传统文化中一直延续的奔小康、求大同的社会理想所决定的。中国人始终认为,一个美好的社会状态既然是由人民创造的,那么自然也应该由人民来共享。

2016年1月,习近平在省部级主要领导干部学习贯彻中共十八届五中全会精神专题研讨班上的讲话中引用“不患寡而患不均,不患贫而患不安”,指出共享理念实质就是坚持以人民为中心的发展思想,体现的是逐步实现共同富裕的要求。