Memerintah negara dengan kebajikan

(Peradaban dan Filsafat)

30-11-2022 | The Academy of Contemporary China and World Studies

Memerintah negara dengan kebajikan

Idiom "Memerintah negara dengan kebajikan" atai "Wei Zheng Yi De" berasal dari "Analek Konfusius", berarti mengatur negara dengan prinsip moral, menekankan peran penentu moralitas dalam kehidupan politik, dan menganjurkan pendidikan moral sebagai prinsip mengatur negara. "Memerintah negara dengan kebajikan", bersama-sama dengan gagasan seperti memerintah sesuai kehendak rakyat, kombinasi etiket dan hukum, dan moralitas sebagai andalan dan hukuman sebagai bantuan, bersama-sama merupakan teori Konfusianisme tentang aturan kebajikan, Ini menunjukkan bahwa prinsip dasar pemerintahan Konfusianisme adalah aturan kebajikan, bukan hukum yang ketat dan berat. Kita harus sangat mementingkan konstruksi moralitas, terutama konstruksi moral para politisi.

Pada Januari 2016, Xi Jinping menekankan dalam pidatonya pada rapat pleno keenam Komisi Pusat Inspeksi Disiplin ke-18 bahwa bangsa Tionghoa selalu memiliki tradisi menghargai reputasi, memperhatikan etika, dan menolak korupsi, dan selalu mementingkan "Memerintah negara dengan kebajikan",dan "menjaga tanah dengan bertanggung jawab", kader terkemuka harus menggunakan kekuatannya untuk publik dan secara integritas, menjadi model untuk mematuhi disiplin dan hukum, dan pada saat yang sama harus mematuhi prinsip dan berani untuk mengelola.

为政以德

“为政以德”出自《论语》,意为以道德原则治理国家,强调道德对政治生活的决定作用,主张以道德教化作为治国的原则。“为政以德”与政得其民、礼法合治、德主刑辅等共同构成儒家德治论的主张,表明儒家治国的基本原则是德治,而非严刑峻法,应高度重视道德建设特别是为政者的道德建设。

2016年1月,习近平在第十八届中央纪律检查委员会第六次全体会议上的讲话中强调,中华民族历来都有珍惜名节、注重操守、干净为官的传统,历来都讲“为政以德” “守土有责”,领导干部要秉公用权、廉洁用权,做遵纪守法的模范,同时要坚持原则、敢抓敢管。