Pencapaian tergantung pada ambisi, usaha tergantung pada ketekunan

(Peradaban dan Filsafat)

30-11-2022 | The Academy of Contemporary China and World Studies

Pencapaian tergantung pada ambisi, usaha tergantung pada ketekunan

Pepatah "Pencapaian tergantung pada ambisi, usaha tergantung pada ketekunan" ini berasal dari "Kitab Sejarah", gagasan umumnya adalah bahwa untuk mencapai prestasi besar, harus ada aspirasi yang tinggi; untuk menyelesaikan usaha besar, harus bekerja keras. Baik suatu negara ingin mencapai revitalisasi maupun individu ingin mencapai karir, dua syarat harus dipenuhi, satu tekad, dan lainnya ketekunan. Ambisi atau tekad adalah premis, ketekunan adalah jaminannya. Tanpa ambisi tidak cukup untuk melangkah jauh, dan tanpa ketekunan sulit untuk dicapai hasilnya.

Pada Oktober 2013, Xi Jinping dalam pidatonya di depan Kongres Indonesia mengutip "Pencapaian tergantung pada ambisi, usaha tergantung pada ketekunan". Beliau menunjukkan bahwa Tiongkok memiliki kepercayaan diri, kondisi dan kemampuan untuk mencapai tujuan perjuangannya sendiri. Pada saat yang sama, juga jelas bahwa sebagai negara berkembang terbesar di dunia, Tiongkok masih menghadapi banyak kesulitan dan tantangan dalam perjalanan ke depan. Butuh upaya jangka panjang dan tak henti-hentinya untuk memungkinkan semua orang Tiongkok menjalani kehidupan yang baik. Beliau mengutip pepatah lama yang bermakna ini, yang dengan tepat menunjukkan hubungan antara tekad dan tindakan.

功崇惟志,业广惟勤

“功崇惟志,业广惟勤”,出自《尚书》,大意是取得伟大的功绩,在于志向远大;完成伟大的事业,在于工作勤奋。不管是国家要实现振兴,还是个人要成就事业,都必须具备两个条件,一为立志,二为勤勉。立志是前提,勤勉为保障,无志不足以行远,无勤则难以成事。

2013年10月,习近平在印度尼西亚国会的演讲中引用“功崇惟志,业广惟勤”,指出中国有信心、有条件、有能力实现自己的奋斗目标,同时也清醒地认识到,中国仍是世界上最大的发展中国家,在前进道路上仍然面临不少困难和挑战,要使全体中国人民都过上美好生活,需要付出长期不懈的努力。他引用这句含义隽永的古语,恰如其分地表明了立志与实干相辅相成的关系。