Mencari landasan bersama sambil mempertahankan perbedaan

(Peradaban dan Filsafat)

15-10-2022 | The Academy of Contemporary China and World Studies

Mencari landasan bersama sambil mempertahankan perbedaan

"Mencari landasan bersama sambil mempertahankan perbedaan" atau “Qiu Tong Cun Yi” berasal dari " Kitab Ritus", yang berarti menemukan kesamaan dan mempertahankan pendapat yang berbeda. Dari sudut pandang dialektis, perbedaan hal berupa relatif, dan ada kemungkinan transformasi timbal balik. Budaya Konfusianisme menekankan bahwa ketika menguruskan hubungan antara orang dan negara, perlu untuk mengenali perbedaan antara satu sama lain dan mencapai keadaan "harmonis tetapi berbeda" melalui koordinasi. Dalam lingkungan dunia saat ini, konsep inti diplomatik Tiongkok adalah untuk mengakui keragaman budaya dan nilai, bukan untuk mengejar kesatuan mutlak, tetapi untuk berusaha menemukan landasan bersama satu sama lain dan untuk mencapai konsensus terbesar antara kedua belah pihak.

Xi Jinping menyebutkan konsep "Mencari landasan bersama sambil mempertahankan perbedaan" pada beberapa kesempatan. Pada Januari 2022, dalam pidatonya di Forum Ekonomi Dunia, beliau menunjukkan bahwa berbagai negara dan peradaban harus mengupayakan pembangunan bersama melalui saling menghormati, dan mencapai kerja sama yang saling menguntungkan dengan mencari landasan bersama sambil mempertahankan perbedaan. Pada saat yang sama, belaiu menekankan bahwa kita harus menyesuaikan diri dengan tren umum sejarah, berkomitmen untuk menstabilkan tatanan internasional, meneruskan nilai-nilai bersama umat manusia, dan mempromosikan pembangunan komunitas senasib sepenanggungan umat manusia.

求同存异

“求同存异”出自《礼记》,意为找出共同点,保留不同意见。辩证来看,一切事物的差异都是相对的,都存在相互转化的可能。儒家文化强调,在处理人与人、国家与国家的关系时,需要承认彼此间的差异,通过协调达到一种“和而不同”的状态。在当今的世界环境中,承认文化和价值的多元,不追求绝对的一致,努力寻求彼此的共同点,达成双方的最大共识,正是中国对外关系的核心理念。

习近平在多个场合提及“求同存异”理念。2022年1月,他在世界经济论坛演讲中指出,不同国家、不同文明要在彼此尊重中共同发展、在求同存异中合作共赢。他同时强调,我们要顺应历史大势,致力于稳定国际秩序,弘扬全人类共同价值,推动构建人类命运共同体。