Laut terbuka bagi semua sungai, dan inkusivitas itu hebat

(Peradaban dan Filsafat)

14-10-2022 | The Academy of Contemporary China and World Studies

Laut terbuka bagi semua sungai, dan inkusivitas itu hebat

"Laut terbuka bagi semua sungai, dan inkusivitas itu hebat" berasal dari bait penyemangat diri oleh pahlawan nasional Lin Zexu, yang berarti memiliki pikiran yang luas dan karakter yang murah hati dan inklusif seperti laut dapat menerima air dari sungai yang tak terhitung jumlahnya. Konsep ini adalah kesadaran moral untuk menyesuaikan hubungan antara diri sendiri dan orang lain dan mencari harmoni sosial atas dasar mengakui dan menghormati perbedaan individu dan sosial, tetapi itu bukan kompromi yang disengajakan atau kompromi yang tidak berprinsip. Pepatah ini mengingatkan orang, terutama bagi pejabat, berpikiran terbuka, bersedia mendengarkan berbagai pendapat, dan toleran terhadap berbagai hal yang berbeda, seperti lautan menerima air dari sungai dan aliran yang tak terhitung jumlahnya. hanya dengan cara ini kita dapat Membina karakter baik dan mencapai usaha yang hebat.

Pada Januari 2017, dalam pidatonya di markas besar PBB di Jenewa, Xi Jinping mengutip pepatah ini untuk menekankan bahwa masyarakat internasional harus mempromosikan demokratisasi hubungan internasional, dan tidak boleh mengejar "hegemoni satu negara" atau "pemerintahan bersama oleh beberapa pihak". Nasib dunia harus dikendalikan bersama oleh semua negara, aturan internasional harus ditulis bersama oleh semua negara, urusan global harus diatur bersama oleh semua negara, dan pencapaian pembangunan harus dinikmati bersama oleh semua negara.

海纳百川,有容乃大

“海纳百川,有容乃大”出自民族英雄林则徐的一副自勉联,意为要拥有像大海能容纳无数江河水一样宽广辽阔的胸襟和大气包容的品性。这一理念是在承认并尊重个体及社会差异基础上调处自我与他人关系、寻求社会和谐的一种道德自觉,但又不是故意纵容或作无原则的妥协。其提醒人们立身行事尤其是为官理政,要心胸开阔,善于听取各种意见,宽和对待不同事物,就像大海接纳无数江河细流一样,唯有如此才能养成伟大的品格,成就伟大的事业。

2017年1月,习近平在联合国日内瓦总部的演讲中引用“海纳百川,有容乃大”,强调国际社会要推进国际关系民主化,不能搞“一国独霸”或“几方共治”。世界命运应该由各国共同掌握,国际规则应该由各国共同书写,全球事务应该由各国共同治理,发展成果应该由各国共同分享。