Kerja Sama Pertama KMT-PKT

(Edisi Spesial HUT 100 Tahun Berdirinya Partai Komunis Tiongkok)

27-07-2022 | The Academy of Contemporary China and World Studies

Kerja Sama Pertama KMT-PKT

Kongres Nasional ke-3 Partai Komunis Tiongkok yang diadakan pada bulan Juni 1923, berdasarkan prinsip-prinsip strategis Marxisme-Leninisme dan instruksi dari Komunis Internasional, mengkombinasikan kondisi spesifik revolusi Tiongkok, mendorong demokrasi sepenuhnya, berdasarkan analisis kontradiksi sosial di Tiongkok dan menjelaskan sifat revolusi Tiongkok, menyelesaikan perselisihan besar di dalam partai tentang isu kerja sama antara Kuomintang dan Partai Komunis pada awal berdirinya partai, menyatukan pemahaman seluruh partai dan secara resmi menentukan strategi anggota Partai Komunis bergabung dengan Kuomintang sebagai individu dan melakukan kerja sama dalam partai dengan Kuomintang, sehingga partai dapat menyatukan semua kekuatan yang memungkinkan untuk bersama-sama menyelesaikan tugas anti-imperialis dan revolusi demokrasi anti-feodal.

Dari tanggal 20 sampai 30 Januari 1924, di bawah dorongan PKT, Kongres Nasional Pertama Kuomintang Tiongkok diadakan di Guangzhou, dan Sun Yat-sen memimpin kongres tersebut. 165 perwakilan menghadiri kongres tersebut, antara lain lebih dari 20 orang adalah anggota Partai Komunis, termasuk Li Dazhao, Tan Pingshan, Lin Boqu, Zhang Guotao, Qu Qiubai, Mao Zedong, Li Lisan dll. Kongres membahas dan mengesahkan “Deklarasi Kongres Nasional Pertama Kuomintang Tiongkok”, yang memberikan interpretasi baru terh- adap “prinsip nasionalisme, demokrasi dan sosialisme”(yaitu “Tiga Prinsip Rakyat”) dan mengusulkan “Tiga Prinsip Rakyat Baru” dengan tiga kebijakan revolusioner “beraliansi dengan Rusia, Bersekutu dengan Partai Komunis, dan Membantu Tani dan Buruh” sebagai konten utama.  Program “Tiga Prinsip Rakyat Baru” pada dasarnya berkonsisten dengan program Partai Komunis Tiongkok dalam tahapan revolusi demokratik, dan dengan demikian menjadi basis politik untuk kerja sama pertama antara KMT dan PKT. Kongres ini juga menangani hubungan Kuomintang dan Partai Komunis dari jalur organisasi, yaitu menerima anggota PKT dan Liga Pemuda Sosialis untuk bergabung dengan Kuomintang sebagai individu.

Penyelenggaraan Kongres Nasional Pertama Kuomintang menandai pembentukan resmi kerja sama pertama antara Kuomintang dan Partai Komunis. Ini adalah kemenangan besar bagi Partai Komunis Tiongkok yang masih muda untuk mulai melaksanakan program revolusi demokratik dan kebijakan front persatuan demokratik, dan itu juga merupakan pencapaian historis yang luar biasa bagi Sun Yat-sen untuk mendorong revolusi Tiongkok pada usia tua. Pelaksanaan kerja sama KMT-PKT tidak hanya merupakan kebutuhan bersama antara KMT dan PKT untuk melawan imperialisme dan panglima perang feodal, tetapi juga kebutuhan pembangunan kedua belah pihak masing-masing.

Setelah pembentukan pertama kerja sama KMT-PKT, dengan upaya dan dorongan Partai Komunis Tiongkok, revolusi Tiongkok memulai klimaks pertamanya, mendorong pemulihan dan perkembangan gerakan buruh dan petani, dan menciptakan situasi baru revolusi anti-imperialis dan anti-fe- odal. Dari akhir tahun 1926 hingga awal tahun 1927, Tentara Ekspedisi Ke Utara berhasil maju dan menyapu sebagian besar Tiongkok, dan patriotisme anti-imperialis di seluruh negeri terus meningkat. Tiga kali pemberontakan bersenjata buruh Shanghai dan perkembangan gerakan petani semakin mendorong Revolusi Nasional mencapai klimaks. Tetapi dengan datangnya klimaks revolusioner, perebutan kekuasaan dalam front persatuan semakin intensif. Setelah Sun Yat-sen meninggal dunia pada Maret 1925, perebutan kekuasaan oleh sayap kanan Kuomintang semakin merajalela. Sayap kanan baru dan panglima perang baru, yang diwakili oleh Chiang Kai-shek, meningkatkan ekspansi kontra-revolusioner. Pada bulan April 1927, Chiang Kai-shek melakukan “Gerakan Partai Qing” yang diwakili oleh transformasi politik kontra-revolusioner 412 di Shanghai. Pada tanggal 15 Juli, Grup Wang Jingwei melakukan penangkapan massal dan pembantaian massal komunis dan massa revolusioner di Wuhan. Sejauh ini, revolusi besar yang diprakarsai oleh kerja sama Kuomintang dan Partai Komunis telah gagal, dan selama tiga setengah tahun, kerja sama pertama antara Kuomintang dan Partai Komunis gagal.

第一次国共合作

1923年6月召开的中共三大,根据马克思列宁主义的策略原则和共产国际的指示,结合中国革命的具体情况,充分发扬民主,在分析中国社会矛盾和明确中国革命性质的基础上,正确解决了建党初期,党内在国共合作问题上存在的重大分歧,统一了全党的认识,正式确定了共产党员以个人身份加入国民党,与国民党进行党内合作的策略方针,使党能够团结一切可能联合的力量,共同完成反帝反封建的民主革命任务。

1924年1月20日至30日,在中国共产党的推动下,中国国民党第一次全国代表大会在广州举行,孙中山主持大会。出席大会的代表165人,其中共产党员20多人,包括李大钊、谭平山、林伯渠、张国焘、瞿秋白、毛泽东、李立三等。大会审议通过了《中国国民党第一次全国代表大会宣言》,对“三民主义”作出新的解释,提出了以“联俄、联共、扶助农工”三大革命政策为主要内容的“新三民主义”。“新三民主义”的纲领同中国共产党在民主革命阶段的纲领基本一致,因而成为第一次国共合作的政治基础。大会还从组织路线上处理国民党同共产党的关系,即接纳共产党员、社会主义青年团员以个人身份加入国民党。

国民党一大的召开,标志着第一次国共合作的正式形成。这是年轻的中国共产党开始实践民主革命纲领和民主联合战线政策的重大胜利,也是孙中山晚年推进中国革命的一大历史功绩。实行国共合作既是国共两党反对帝国主义和封建军阀的共同需要,也是两党各自发展的需要。

第一次国共合作建立后,在中国共产党的努力和推动下,中国革命掀起了第一次高潮,促进了工农运动的恢复和发展,开创了反帝反封建的革命新局面。1926年年底到1927年年初,北伐军胜利进军,席卷了大半个中国,全国反帝爱国情绪不断高涨。上海工人三次武装起义和农民运动的发展,进一步把国民革命推向高潮。但随着革命高潮的到来,统一战线内部争夺领导权的斗争日益加剧。1925年3月孙中山逝世后,国民党右派篡夺领导权的活动日益猖獗。以蒋介石为代表的新右派和新军阀势力,加紧反革命扩张。1927年4月,蒋介石在上海进行了以四一二反革命政变为代表的“清党运动”。7月15日,汪精卫集团在武汉对共产党员和革命群众实行大逮捕、大屠杀。至此,由国共两党合作发动的大革命宣告失败,历时3年半的第一次国共合作破裂。