Pangkalan Revolusi Jinggangshan

(Edisi Spesial HUT 100 Tahun Berdirinya Partai Komunis Tiongkok)

27-07-2022 | The Academy of Contemporary China and World Studies

Pangkalan Revolusi Jinggangshan

Pada bulan Oktober 1927, Mao Zedong memimpin pasukan Pemberontak Panen Musim Gugur untuk mencapai Jinggangshan, Jiangxi. Mereka secara berturut-turut mengem- bangkan kekuatan bersenjata di Kabupaten Ninggang, Kabupaten Yongxin, Kabupaten Chaling, Kabupaten Suichuan dan tempat-tempat lain, melancarkan perang gerilya, memimpin para petani untuk melawan konglomerat untuk berbagi ladang, dan mendirikan Rezim merah, menerapkan pemisahan bersen-jata antara buruh dan petani, dan menciptakan daerah basis revolusioner di daerah pedesaan.

Pada akhir April 1928, Zhu De dan Chen Yi memimpin pasukan yang dipertahankan dari Pemberontakan Nanchang dan Tentara Petani Pemberontakan Hunan Selatan, tiba di Jinggangshan, dan bergabung dengan Tentara Revolusioner Buruh dan Tani yang dipimpin oleh Mao Zedong, dan mereka diorganisir menjadi Tentara Keempat Tentara Revolusioner Buruh dan Tani (kemudian berganti nama menjadi Tentara Merah Keempat Buruh dan Petani ). Mao Zedong adalah wakil partai dan sekretaris Komisi Militer, dan Zhu De adalah panglima angkatannya. Pada 20 Mei, Mao Zedong memimpin kongres pertama Partai Komunis Tiongkok di perbatasan antara Hunan dan Jiangxi, dan membentuk komite khusus di perbat- asan antara Hunan dan Jiangxi dengan Mao Zedong sebagai sekretarisnya. Pada bulan Oktober, kongres kedua Partai Komunis Tiongkok di perbatasan antara Hunan dan Jiangxi mengeluarkan resolusi yang dirancang oleh Mao Zedong, menganalisis alasan terjadinya dan keberadaan rezim merah Tiongkok, menunjukkan signifikansi dan pengalaman pener- apan “pemisahan bersenjata buruh dan petani”, dan menjawab pertanyaan di dalam partai dan Tentara Merah yaitu “berapa lama bendera merah akan dikibarkan”. Selama ada situasi revolusioner yang terus bergerak maju, ada partai baik yang membuat kebijakan yang tepat, ada massa yang baik, ada Tentara Merah yang cukup kuat, ada medan yang nyaman dan kekuatan ekonomi yang menyediakan persediaan yang cukup, kekuatan politik merah dapat hidup dan berkembang. Pada bulan Desember, Peng Dehuai dan Teng Daiyuan memimpin pasukan utama Tentara Merah Kelima ke Jinggangshan dan bergabung dengan Tentara Merah Keempat. Sejak itu, Tentara Merah telah menghancurkan banyak “invasi dan penindasan” dari musuh, dan daerah pangkalan terus diperluas, pada masa kejayaan termasuk Kabupaten Ninggang, Kabupaten Yongxin, Kabupaten Lianhua, Kabupaten Suichuan, Kabupaten Ji’an, dan Kabupaten Anfu. Pada Januari tahun 1929, setelah Mao Zedong dan Zhu De memimpin pasukan utama Tentara Merah Keempat untuk maju ke Jiangxi selatan dan Fujian barat, Peng Dehuai memimpin sebagian Tentara Merah untuk tetap berjuang di Jinggangshan.

Selama gelombang surut revolusi, pendirian basis revolu- sioner pedesaan mewakili arah tepat dari perkembangan revolusi Tiongkok, menyelesaikan peralihan strategis besar dari kota ke pedesaan dalam tugas utama revolusi Tiongkok, dan membuka jalan baru yaitu “daerah pedesaan mengepung kota dan merebut kekuasaan dengan senjata” .

井冈山革命根据地

1927年10月,毛泽东率领秋收起义部队到达江西井冈山,先后在宁冈县、永新县、茶陵县、遂川县等地发展武装力量,开展游击战争,领导农民打土豪分田地,建立红色政权,实行工农武装割据,创建农村革命根据地。

1928年4月下旬,朱德、陈毅率领南昌起义保存下来的部队和湘南起义农军到达井冈山,与毛泽东领导的工农革命军会师,合编为工农革命军第四军(后改称工农红军第四军),毛泽东任党代表和军委书记,朱德任军长。5月20日,毛泽东主持召开中国共产党湘赣边界第一次代表大会,会上成立了以毛泽东为书记的湘赣边界特委。10月,中国共产党湘赣边界第二次代表大会通过了毛泽东起草的决议,分析了中国红色政权发生和存在的原因,指出实行“工农武装割据”的意义和经验,回答了党内和红军内部有人提出的“红旗到底打得多久”的疑问:只要有继续向前发展的革命形势,有很好的党并制定正确的政策,有很好的群众,有相当力量的红军,有便利于作战的地势和提供足够给养的经济力,红色政权就能够存在和发展。12月,彭德怀、滕代远率领红五军主力到达井冈山,与红四军会师。此后,红军粉碎了敌人多次“进剿”,根据地不断扩大,全盛时期包括宁冈县、永新县、莲花县和遂川县、吉安县、安福县部分等地。1929年1月,毛泽东、朱德率领红四军主力向赣南、闽西挺进后,彭德怀率一部红军留下坚持井冈山的斗争。

在革命低潮时期,农村革命根据地的创建,代表着中国革命发展的正确方向,为中国革命的中心工作完成从城市到农村的伟大战略转移,开辟了“农村包围城市,武装夺取政权”的新道路。