Jalan Revolusioner “Desa Mengepung Kota”

(Edisi Spesial HUT 100 Tahun Berdirinya Partai Komunis Tiongkok)

27-07-2022 | The Academy of Contemporary China and World Studies

Jalan Revolusioner “Desa Mengepung Kota”

Jalan revolusioner baru “Desa mengepung kota” dipe- lopori oleh Partai Komunis Tiongkok melalui penjelajahan yang sulit dalam proses memimpin perang Tentara Merah dan pembangunan area pangkalan. Dalam proses ini, Mao Zedong memberikan kontribusi paling luar biasa.

Pada bulan September tahun 1927, Mao Zedong memimpin pasukan pemberontak untuk mengadakan pertemuan Komite Garis Depan di Sekolah Liren di Kota Wenjia. Beliau menganalisis situasi di mana musuh besar dan diri sendiri kecil, musuh kuat dan diri sendiri lemah, sehingga menganjurkan untuk mengubah rencana yang awalnya menyerang Changsha, menjadi memindahkan pusat revolusi dari kota ke pedesaan di mana kekuasaan musuh relatif lemah. Sebagian besar peserta menyetujui pendapat Mao Zedong dan mendukung gagasan yang benar untuk maju ke bagian tengah Pegunungan Luoxiao. Setelah pertemuan tersebut, pasukan pemberontak pergi ke Jinggangshan untuk melawan para konglomerat dengan meminta mereka berbagi ladang, mendirikan rezim revolu- sioner, dan melakukan perang gerilya, sehingga menciptakan situasi “buruh dan petani bersenjata untuk merebut kekuasaan” dengan Ninggang sebagai pusatnya.

Pada tahun 1928, Mao Zedong dalam “Perjuangan di Jinggangshan” dengan jelas menunjukkan bahwa “Revolusi Tiongkok dengan pertanian sebagai ekonomi utamanya dicirikan oleh kerusuhan yang dikembangkan oleh militer.” Pada bulan Januari tahun 1930, Mao Zedong menulis “sebuah percikan api dapat membakar padang rumput”, mengusulkan Pemikiran tentang jalan baru revolusi Tiongkok untuk mengalihkan fokus kerja partai dari kota ke pedesaan, melancarkan perang gerilya di daerah pedesaan, memperdalam revolusi agraria, membangun dan mengembangkan kekuatan politik merah, kemudian merebut kekuasaan nasional setelah kondisi matang, menandai pembentukan dasar teori jalan revolusioner berkar- akteristik Tiongkok. Pada Mei 1930, Mao Zedong menulis artikel “Melawan Kaum Bookishisme”, yang dari ketinggian jalur ideologis menunjukkan arah untuk merintis jalan “Desa menge- pung kota”. Dari Desember 1936 hingga Desember 1939, Mao Zedong secara berturut-turut menerbitkan artikel seperti “Masalah Strategis dalam Perang Revolusi Tiongkok”, Kata Pengantar untuk “Partai Komunis”, “Di Tahap Baru”, “Revolusi Tiongkok dan Partai Komunis Tiongkok”, menandai perkem- bangan jalan “desa mengepung kota” menjadi bentuk teori yang lengkap.

“农村包围城市”的革命道路

“农村包围城市”的革命新道路,是中国共产党在领导红军战争和根据地建设的过程中,通过艰难探索开辟出来的。在这个过程中,毛泽东作出了最卓越的贡献。

1927年9月,毛泽东率领起义部队在文家市里仁学校召开前委会议。他分析了敌大我小、敌强我弱的形势,主张改变原来攻打长沙的计划,把革命的中心由城市转向敌人统治比较薄弱的农村中去。与会大多数人接受了毛泽东的意见,支持向罗霄山脉中段进军的正确主张。会后,起义部队进至井冈山,打土豪分田地,建立革命政权,开展游击战,创造了以宁冈为中心的“工农武装割据”局面。

1928年,毛泽东在《井冈山的斗争》中明确指出“以农业为主要经济的中国的革命,以军事发展暴动,是一种特征”。1930年1月,毛泽东写了《星星之火,可以燎原》,提出把党的工作重心由城市转移到农村,在农村地区开展游击战争,深入进行土地革命,建立和发展红色政权,待条件成熟后再夺取全国政权的关于中国革命新道路的思想,标志着中国特色革命道路理论的基本形成。1930年5月,毛泽东又写了《反对本本主义》一文,从思想路线的高度为开创农村包围城市的道路指明了方向。从1936年12月到1939年12月,毛泽东先后发表了《中国革命战争的战略问题》《〈共产党人〉发刊词》《论新阶段》《中国革命和中国共产党》等文章,标志着农村包围城市道路理论发展成为完备的理论形态。