“Tentang Perang yang Berlarut-larut”

(Edisi Spesial HUT 100 Tahun Berdirinya Partai Komunis Tiongkok)

20-07-2022 | The Academy of Contemporary China and World Studies

“Tentang Perang yang Berlarut-larut”

Setelah Perang anti-Jepang meletus, teori “kemenangan cepat” dan “penaklukan negara” muncul di Kuomintang. Di Partai Komunis Tiongkok, ada juga sebagian orang yang menggantungkan harapan pada perlawanan tentara reguler Kuomintang dan memandang rendah perang gerilya.Dari 26 Mei hingga 3 Juni tahun 1938, di Konferensi Riset Perang Anti-Jepang Yan’an, Mao Zedong memberikan pidato panjang yang berjudul “Tentang Perang yang Berlarut-larut”, yang awalnya merangkum pengalaman perang perlawanan nasional, menyangkal berbagai pandangan salah yang berlaku saat itu, dan secara sistematis menjelaskan Kebijakan Partai Komunis Tiongkok tentang perang melawan Jepang yang berlarut-larut. Dalam karya ini, Mao Zedong menganalisis pola sosial Tiongkok dan Jepang, sifat perang antara kedua negara, kekuatan elemen perang, dukungan komunitas internasional, dll., menun- jukkan bahwa Perang Perlawanan anti-Jepang adalah perang yang berlarut-larut dan kemenangan terakhir milik Tiongkok. Beliau secara ilmiah meramalkan bahwa Perang Perlawanan anti-Jepang pasti akan melalui tiga tahap yaitu pertahanan strategis, kebuntuan strategis, dan serangan balik strategis, menekankan bahwa fondasi perang yang berlarut-larut terletak pada masyarakat umum.

“Tentang Perang yang Berlarut-larut” secara ilmiah mende- monstrasikan hukum perkembangan Perang Perlawanan anti- Jepang, memperjelas jalan menuju kemenangan dalam Perang Perlawanan dengan logika yang tak terbantahkan, mengkritik berbagai kesalahpahaman tentang Perang Perlawanan, dan dengan demikian secara ideologis mempersenjatai seluruh partai dan seluruh tentara dan massa rakyat yang luas, sehingga sangat mendorong dan memperkuat kepercayaan massa yang luas dari militer dan rakyat untuk memenangkan perang perlawanan. Setelah penerbitan “Tentang Perang yang Berlarut-larut”, tidak hanya memenangkan konsensus dari para pemimpin KMT dan Partai Komunis, tetapi juga menjadi program panduan strategis dalam Perang Perlawanan Melawan Jepang. Karya ini adalah contoh cemerlang penggunaan materi- alisme dialektis Marxis dan materialisme historis untuk memec- ahkan masalah perang berdasarkan kondisi-kondisi tertentu.

《论持久战》

抗战全面爆发后,国民党内出现了“速胜论”和“亡国论”等论调。在中国共产党内,也有一些人寄希望于国民党正规军的抗战,轻视游击战争。1938年5月26日至6月3日,毛泽东在延安抗日战争研究会上,作了《论持久战》的长篇演讲,初步总结了全国抗战的经验,批驳了当时盛行的种种错误观点,系统阐明了中国共产党的抗日持久战方针。毛泽东分析了中日两国的社会形态、双方战争的性质、战争要素的强弱状况、国际社会的支持与否等,指出抗日战争是持久战,最后的胜利属于中国。他科学地预见到抗日战争必将经过战略防御、战略相持、战略反攻三个阶段,强调持久战的基础在于广大民众。

《论持久战》科学地论证了抗日战争的发展规律,以无可辩驳的逻辑力量阐明了争取抗战胜利的道路,批判了对于抗日战争的各种错误认识,因而从思想上武装了全党、全军和广大人民,极大地鼓舞和坚定了广大军民争取抗战胜利的信心。《论持久战》印刷出版后,不仅获得国共两党领导的共识,更成为抗日战争中的战略指导纲领。这篇著作是运用马克思主义的辩证唯物主义和历史唯物主义从具体情况出发解决战争问题的光辉典范。