Pembebasan Damai Xizang

(Edisi Spesial HUT 100 Tahun Berdirinya Partai Komunis Tiongkok)

18-07-2022 | The Academy of Contemporary China and World Studies

Pembebasan Damai Xizang

Xizang adalah bagian tak terpisahkan dari wilayah Tiongkok. Pada akhir tahun 1949, Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok mulai bersiap untuk maju ke Xizang setelah membebaskan wilayah barat daya. Mempertimbangkan kondisi khusus di Xizang, Pemerintah Rakyat Pusat telah berulang kali memberi tahu mantan pemerintah lokal Xizang untuk mengirim perwakilan ke Beijing guna membahas masalah-masalah terkait pembebasan Xizang secara damai. Karena halangan dari kaum reaksioner tingkat atas dan pasukan imperialis di Xizang, mantan pemerintah lokal Xizang telah menunda pengiriman perwakilannya dan mengerahkan kekuatan utama tentara Xizang di daerah Qamdo.

Pada bulan Oktober 1950, Tentara Pembebasan Rakyat melancarkan Pertempuran Qamdo, membebaskan Qamdo, membuka jalur untuk memasuki Xizang. Kelompok penguasa atas di Xizang dengan cepat terpecah, dan pembebasan damai Xizang menjadi tren umum.

Pada bulan April 1951, mantan pemerintah daerah Xizang menunjuk Ngapoi Ngawang Jigme sebagai wakil utamanya, dan pergi ke Beijing untuk bernegosiasi dengan delegasi Pemerintah Rakyat Pusat dengan Li Weihan sebagai wakil utamanya. Pada saat yang sama, semua pejabat Panchen Lama dan Balai Khenpo-nya juga tiba di Beijing untuk mengungkapkan keinginan dan tuntutan mereka untuk perdamaian. Perwakilan dari kedua belah pihak mengadakan pembicaraan ramah, bertukar pandangan, dan bernegosiasi dengan setara. Mereka segera mencapai kesepakatan tentang banyak masalah prinsip. Pada tanggal 23 Mei, “Perjanjian antara Pemerintah Pusat Rakyat dan Pemerintah Xizang tentang Langkah-langkah untuk Pembebasan Damai Xizang” secara resmi ditandatangani. Pada 24 Mei, Mao Zedong menerima delegasi Xizang yang berpartisipasi dalam pembicaraan damai di Balai Huairentang, Zhongnanhai dan mengadakan jamuan besar untuk mengu- capkan selamat atas keberhasilan perundingan damai.

Pembebasan damai Xizang menandai penyatuan kembali Tiongkok daratan, dan rakyat Xizang terlepas dari agresi dan perpecahan imperialis, dan sejak itu menuju jalan persatuan, kemajuan, dan pembangunan yang cerah. Pembebasan Xizang secara damai sangat penting dalam sejarah Xizang dan sejarah hubungan bangsa Tionghoa.

西藏和平解放

西藏是中国领土不可分割的一部分。1949年末,中国人民解放军在解放西南地区之后,开始准备向西藏进军。考虑到西藏地区的具体情况,中央人民政府多次通知原西藏地方政府派代表来北京商谈关于和平解放西藏的事宜。因西藏上层反动分子和帝国主义势力的阻挠,原西藏地方政府迟迟不派出代表,并在昌都地区部署藏军主力。

1950年10月,人民解放军发动昌都战役,解放昌都,打开了进藏的咽喉要道,西藏的上层统治集团迅速分化,和平解放西藏为大势所趋。

1951年4月,原西藏地方政府任命阿沛·阿旺晋美为首席代表,到北京与李维汉为首席代表的中央人民政府代表团进行谈判。同时,班禅及其堪布厅的全体官员也到达北京,表达其和平的愿望与要求。双方代表亲切会谈,交换意见,平等协商,很快就许多原则问题达成协议,于5月23日正式签订了《中央人民政府和西藏政府关于和平解放西藏办法的协议》。5月24日,毛泽东在中南海怀仁堂接见参加和平谈判的西藏代表团并举行盛大宴会,祝贺和谈成功。

西藏的和平解放,标志着中国大陆获得统一,西藏人民摆脱了帝国主义的侵略和分裂,从此走上了团结、进步、发展的光明大道。西藏的和平解放,在西藏民族历史上和中国民族关系史上具有重大意义。