Komunitas senasib sepenanggungan manusia tanpa kemiskinan

(Pengentasan Kemiskinan secara Presisi)

11-01-2021 | China.org.cn

Komunitas senasib sepenanggungan manusia tanpa kemiskinan

Sejak Kongres Nasional ke-18 Partai Komunis Tiongkok, Xi Jinping telah mengemukakan gagasan penting untuk membangun komunitas senasib sepenanggungan umat manusia. Gagasan penting ini sangat kaya dan mendalam, dan intinya adalah apa yang dinyatakan oleh Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok ke-19 dalam laporannya, “Membangun perdamaian abadi, keamanan universal, kemakmuran bersama, keterbukaan, toleransi, dunia yang bersih dan indah.” Yaitu untuk mendorong pembangunan komunitas senasib manusia dari lima aspek: politik, keamanan, ekonomi, budaya, dan ekologi. Gagasan membangun komunitas senasib manusia sesuai dengan tren sejarah, merespons persyaratan zaman, memadatkan konsensus berbagai negara, dan menggambar cetak biru untuk masyarakat manusia dalam mewujdkan pembangunan bersama, kemakmuran berkelanjutan, dan stabilitas jangka panjang. Ini memiliki dampak yang bermakna signifikan dan mendalam pada pembangunan damai Tiongkok dan kemakmuran serta kemajuan dunia.

Sebenarnya, saat setiap negara mengejar pembangunannya sendiri, negara itu juga harus secara aktif mendorong pembangunan bersama negara lain, dan berbagai negara dan rakyatnya bersama-sama menikmati hasil pembangunan. Perkembangan jangka panjang dunia tidak dapat didasarkan pada kenyataan bahwa satu kelompok negara menjadi semakin kaya dan kelompok lainnya secara kronis menjadi miskin dan terbelakang. Hanya ketika semua negara bisa berkembang bersama, dunia dapat berkembang lebih baik. Xi Jinping dalam pidato utama Forum Tingkat Tinggi 2015 tentang Pengurangan Kemiskinan dan Pembangunan menunjukkan, memberantas kemiskinan tetap merupakan tantangan global terbesar yang dihadapi dunia saat ini. Lima belas tahun ke depan akan menjadi periode kritis untuk pembangunan bagi Tiongkok dan negara berkembang lainnya. Dunia harus menyatukan konsensus, saling membantu, mengatasi kesulitan, dan mengusahakan kerja sama saling menguntungkan untuk membawa lebih banyak manfaat bagi rakyat dari semua negara. Karena alasan ini, sejak Kongres Nasional ke-18 Partai Komunis Tiongkok ke-18, Xi Jinping mengemukakan gagasan penting untuk membangun komunitas senasib manusia.

没有贫困的人类命运共同体

中共十八大以来,习近平提出构建人类命运共同体的重要思想。这一重要思想的内涵极其丰富、深刻,其核心就是中共十九大报告所指出的,“建设持久和平、普遍安全、共同繁荣、开放包容、清洁美丽的世界”。即从政治、安全、经济、文化、生态等5个方面推动构建人类命运共同体。这一思想的提出顺应了历史潮流,回应了时代要求,凝聚了各国共识,为人类社会实现共同发展、持续繁荣、长治久安绘制了蓝图,对中国的和平发展、世界的繁荣进步都具有重大和深远的意义。

事实上,每个国家在谋求自身发展的同时,都应秉持命运与共的理念,积极促进其他各国共同发展,推动各国和各国人民共同享受发展成果。世界长期发展不可能建立在一批国家越来越富裕而另一批国家却长期贫穷落后的基础之上。只有各国共同发展了,世界才能更好发展。习近平在2015减贫与发展高层论坛的主旨演讲中指出,消除贫困依然是当今世界面临的最大全球性挑战。未来15年,对中国和其他发展中国家都是发展的关键时期。世界要凝聚共识、同舟共济、攻坚克难,致力于合作共赢,为各国人民带来更多福祉。正因如此,他提出了“着力加快全球减贫进程,着力加强减贫发展合作,着力实现多元自主可持续发展,着力改善国际发展环境”四项提议,并呼吁,携手共建一个没有贫困、共同发展的人类命运共同体。