Rasa akuisisi

(Pengentasan Kemiskinan secara Presisi)

11-01-2021 | China.org.cn

Rasa akuisisi

“Rasa akuisisi” mengacu pada rasa kepuasan yang dimiliki orang setelah memperoleh manfaat material atau spiritual tertentu. Pada 27 Februari 2015, Xi Jinping pertama kali menyebut konsep ini pada pertemuan ke-10 dari Tim Pemimpin Pendalaman Reformasi Komprehensif. Beliau menunjukkan bahwa kita harus dengan baik menangani hubungan antara “kilometer pertama” dan “kilometer terakhir” dari reformasi, menerobos “hambatan menengah”, mencegah tidak bertindak, sepenuhnya menampilkan konten emas dari rencana reformasi, dan memberi rakyat rasa akuisisi yang lebih besar.

“Rasa akuisisi” menekankan semacam “mendapatkan” keobyektifan yang nyata, adalah “manfaat nyata yang terlihat”, termasuk aspek material dan spiritual. Proposisi “rasa akuisisi” memungkinkan manfaat masyarakat diukur dengan indikator, dan telah menerima respons positif dari masyarakat. Proposal “agar rakyat memiliki lebih banyak rasa akuisisi” mencerminkankan kesadaran tujuan Komite Sentral Partai, dengan Kamerad Xi Jinping sebagai intinya, untuk memerintah rakyat sejak Kongres Nasional ke-18 Partai Komunis Tiongkok, dan mencerminkan prinsip dasar konstruksi sosial untuk mematuhi pembangunan bersama dan berbagi bersama, dan mencerminkan orientasi nilai reformasi dan inovasi dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

获得感

获得感是指人们在收获某种物质或精神利益后而产生的满足感。2015年2月27日,习近平在中央全面深化改革领导小组第十次会议上首提这一概念。他指出,处理好改革“最先一公里”和“最后一公里”的关系,突破“中梗阻”,防止不作为,把改革方案的含金量充分展示出来,让人民群众有更多获得感。

获得感强调的是一种实实在在的客观“得到”,是“看得见、摸得着的实惠”,既包括物质方面,也包括精神方面。获得感的提出,使人民得到的利益有了进行指标衡量的可能,得到了人民群众的积极响应。“让人民群众有更多获得感”的提出,体现了中共十八大以来以习近平同志为核心的党中央立党为公、执政为民的宗旨意识,体现了坚持以人民为中心的发展思想,体现了社会建设要坚持共建共享的基本原则,体现了改革创新要以增进民生福祉为目标的价值导向。