Pengentasan kemiskinan melalui kesehatan
Data dari pembentukan kartu pendaftaran file Kantor Pendaftaran Pengentasan Kemiskinan Dewan Negara menunjukkan bahwa sampai akhir tahun 2015, ada hampir 20 juta orang yang menjadi miskin karena sakit dan kembali ke kemiskinan karena sakit, menduduki 44,1% dari total penduduk miskin. Di antara berbagai penyebab kemiskinan, kemiskinan karena penyakit berada di urutan terdepan di semua daerah. Kesehatan yang buruk dapat dengan mudah menyebabkan kemiskinan, dan kemiskinan dapat dengan mudah membiakkan penyakit. Warga miskin dapat dengan mudah jatuh ke dalam lingkaran setan “penyakit-kemiskinan-penyakit”.
Oleh karena itu, menjaga hak-hak kesehatan warga miskin, mencegah kemiskinan karena penyakit dan kembali ke kemiskinan karena penyakit, dan melaksanakan Pengentasan kemiskinan melalui kesehatan telah menjadi bidang utama untuk pengentasan kemiskinan. Pengentasan kemiskinan melalui kesehatan adalah bagian penting dari strategi pengentasan kemiskinan presisi dan pemberantasan kemiskinan presisi nasional, dan merupakan langkah penting untuk menjamin kemenangan pertempuran pengentasan kemiskinan dan mencapai tujuan penyelesaian pembangunan masyarakat sejahtera moderat secara komprehensif. Untuk tujuan ini, Komisi Nasional Kesehatan dan Keluarga Berencana, Kantor Pengentasan Kemiskinan Dewan Negara dan departemen lain bersama-sama mengeluarkan “Pendapat tentang Implementasi Proyek Pengentasan Kemiskinan Kesehatan”. Sejalan dengan persyaratan “Dua tak khawatir dan Tiga Jaminan” dalam memerangi kemiskinan, berfokus pada tujuan umum masyarakat miskin mempunyai “jaminan medis dasar”, menerapkan dua strategi revitalisasi pedesaan dan Tiongkok sehat, melalui rencana aksi “Tiga sekelompok” yaitu membantu sekelompok melalui pengobatan penyakit serius, mengelola sekelompok melalui penandatanganan kontrak untuk mengelola penyakit kronis, dan menjamin sekelompok melalui jaminan penyakit serius, dan bekerja keras untuk membuat warga miskin “mampu diobati, sempat berobat, mendapat pengobatan, jarang sakit”.
健康扶贫
国务院扶贫办建档立卡数据显示，截至2015年年底，因病致贫、因病返贫的贫困人口近2000万人，占贫困人口总数的44.1%。其中，患大病的和慢性病的是734万人。在各种致贫原因中，因病致贫在各地区都排在最前面。健康不良的状态容易导致贫困，贫困又容易滋生疾病，贫困人口极易陷入“疾病—贫困—疾病”的恶性循环。
因此，保障贫困人口的健康权利，防止因病致贫、因病返贫，开展健康扶贫，成为脱贫攻坚的重点领域。健康扶贫是国家精准扶贫精准脱贫方略的重要组成部分，是确保打赢脱贫攻坚战、实现全面建成小康社会目标的重要举措。为此，国家卫生计生委、国务院扶贫办等部门联合印发《关于实施健康扶贫工程的指导意见》，强调健康扶贫工程要按照脱贫攻坚战“两不愁三保障”的要求，聚焦贫困人口“基本医疗有保障”这一总体目标，落实健康中国和乡村振兴两大战略，通过大病集中救治一批、慢病签约服务管理一批、重病兜底保障一批“三个一批”行动计划，努力让贫困人口“看得起病、看得好病、看得上病、少生病”。