"Satu killometer terakhir"
“Satu kilometer Terakhir” awalnya berarti satu kilometer terakhir dari perjalanan panjang, dan diperluas sebagai langkah terakhir yang penting dalam mencapai satu hal. Untuk waktu yang lama, pekerjaan pengentasan kemiskinan berorientasi pembangunan telah terjebak dalam masalah “Satu kilometer Terakhir”.
Dalam banyak kesempatan, Xi Jinping menunjukkan bahwa perlu untuk melaksanakan proyek peningkatan desa-desa miskin, mengolah dan memperkuat ekonomi kolektif, meningkatkan infrastruktur, dan menerapkan kebijakan “satu kilometer Terakhir” untuk mengatasi kemiskinan. Artinya, kunci pengentasan kemiskinan adalah untuk meningkatkan produksi dan kondisi kehidupan, dan untuk memperkuat pembangunan infrastruktur seperti lahan pertanian, pemeliharaan air, transportasi dan komunikasi, dan layanan vokasi teknis, pendidikan dan layanan medis, dan terutama untuk menyelesaikan lmasalah “satu kilometer terakhir” dalam layanan memasuki desa dan rumah tangga. Mendukung petani di daerah miskin untuk bekerja atau memulai bisnis secara lokal atau keluar adalah cara paling langsung untuk meningkatkan pendapatan dalam jangka pendek. Pemerintah yang mengekspor tenaga kerja dan mengimpor tenaga kerja harus lebih memikirkan pekerja migran dan rakyat miskin dan melakukan hal-hal yang lebih praktis.
Untuk memperkuat angkatan kerja garis depan untuk pengentasan kemiskinan, pemerintah pusat mengharuskan pengiriman tim kerja desa ke setiap desa miskin, dan setiap keluarga miskin memiliki orang yang bertanggung jawab atas bantuan. Saat ini, total 435.000 kader yang baik telah dikirim ke desa-desa miskin dan desa-desa dengan organisasi partai akar rumput yang lemah sebagai sekretaris pertama, dan 2,778 juta kader telah membantu di desa-desa. Sekretaris pertama dan kader-kader di desa secara aktif membantu masyarakat untuk memunculkan ide dan melakukan kerja praktek, mendorong implementasi kebijakan dan langkah-langkah pengentasan kemiskinan, dan menyambungkan “satu kilometer terakhir” dari pengentasan kemiskinan presisi.
“最后一公里”
“最后一公里”原指完成长途跋涉的最后一段里程,被引申为完成一件事情最后的关键性步骤。长期以来,扶贫开发工作就受困于“最后一公里”的问题。
习近平在多个场合指出,要实施贫困村提升工程,培育壮大集体经济,完善基础设施,打通脱贫攻坚政策落实“最后一公里”。即把脱贫攻坚重点放在改善生产生活条件上,着重加强农田水利、交通通信等基础设施建设和技术培训、教育医疗等公共服务建设,特别是要解决好入村入户等“最后一公里”问题。支持贫困地区农民在本地或外出务工、创业,这是短期内增收最直接见效的办法。劳务输出地政府和输入地政府,对贫困人口外出务工要多想办法、多做实事。
为加强脱贫攻坚一线工作力量,中央要求,每个贫困村都要派驻村工作队,每个贫困户都要有帮扶责任人。截至2019年4月,全国累计选派300多万县级以上机关、国有企事业单位干部参加驻村帮扶,在岗的第一书记20.6万人、驻村干部70万人。他们积极帮助群众出主意干实事,推动扶贫政策措施落地落实,打通了精准扶贫“最后一公里”。