Halaman Utama> Diplomasi pada Era Baru

Bank Investasi Infrastruktur Asia

(Diplomasi pada Era Baru)

20-01-2020 | China.org.cn

Bank Investasi Infrastruktur Asia

Pada bulan Oktober tahun 2013, Xi Jinping mengusulkan inisiatif untuk membangun Bank Investasi Infrastruktur Asia (singkatannya BIIA). Pada tanggal 25 bulan Desember tahun 2015, setelah persiapan selama 800 hari lebih, BIIA yang diprakarsai oleh Tiongkok dan dibangun bersama oleh 57 negara itu didirikan di Beijing. Pada tanggal 16 bulan Januari tahun 2016, diadakan upacara pembukaan BIIA. BIIA adalah lembaga pengembangan multilat- eral regional antar pemerintah pertama yang diprakarsai oleh Tiongkok untuk mendukung pembangunan infrastruktur. Pada tanggal 20 Desember 2018, sidang paripurna ke-73 Majelis Umum PBB sepakat untuk meluluskan resolusi untuk memberikan status pengamat permanen Majelis Umum PBB kepada BIIA. Dari April hingga Juli 2019, Dewan Direksi AIIB telah menyetujui Pantai Gading, Guinea, Tunisia, Uruguay, Benin, Djibouti dan Rwanda sebagai anggota baru. Sejauh ini, jumlah anggota AIIB telah mencapai 100, menduduki peringkat kedua setelah Bank Dunia, mencakup anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan mayoritas negara-negara G20, yang meliputi 78% dari populasi dunia dan menempati 63% dari PDB global. Sebagai bank pembangunan multilateral, BIIA memi- liki standar bisnis sendiri, negara di sepan- jang jalur “Satu Sabuk Satu Jalan” dapat memperoleh pinjaman dari BIIA, namun harus memenuhi tiga syarat: Pertama, pengem- bangan finansial harus berkelanjutan; kedua, proyek harus ramah lingkungan; ketiga,proyek harus disambut oleh masyarakat daerah. Area investasi utama untuk BIIA pada awalnya meliputi energi dan listrik, transportasi dan telekomunikasi, infrastruktur pedesaan dan pertanian, persediaan air dan pengolahan air limbah, perlindungan lingkungan, pemban- gunan perkotaan dan logistik. Hingga Juli 2017, BIIA telah menyetujui 46 pinjaman atau proyek investasi di 18 negara dengan jumlah total mencapai 8,48 miliar dolar AS.

亚洲基础设施投资银行

2013年10月,习近平提出了筹建亚洲基础设施投资银行(简称亚投行)的倡议。2015年12月25日,在历经800余天的筹备后,由中国倡议成立、57国共同筹建的亚投行在北京成立。2016年1月16日, 亚投行举行了开业仪式。亚投行是首个由中国倡议设立的政府间区域性多边金融开发机构,重点支持基础设施建设。2018年12月20日,第七十三届联合国大会全会协商一致通过决议,给予亚投行联合国大会永久观察员地位。2019年4月至7月间,亚投行理事会先后批准科特迪瓦、几内亚、突尼斯、乌拉圭、贝宁、吉布提和卢旺达为新一批成员。至此,亚投行成员总数达到100个,数量仅次于世界银行,涵盖了联合国安理会常任理事国和二十国集团中的绝大多数成员国,覆盖全球78%的人口, 占全球GDP的63%。亚投行作为多边开发银行有其单独的业务标准,“一带一路”共建国家都可以获得亚投行的贷款,但必须满足三个条件:一是金融可持续发展,二是项目要环保,三是项目要受到该地区民众的欢迎。亚投行初期投资重点领域包括能源与电力、交通和电信、农村和农业基础设施、供水与污水处理、环境保护、城市发展以及物流等。截至2019年7 月,亚投行已经批准了18个国家的46个贷款或投资项目,总额达到84.8亿美元。