Halaman Utama> Pengelolaan Negara dan Pemerintahan 2019

Pekerja keras reformasi

(Pengelolaan Negara dan Pemerintahan 2019)

16-04-2019 | China.org.cn

改革实干家

Pekerja keras reformasi

中共十八大以来,习近平多次指出“实干”的重要性,并提出领导干部应做改革实干家的要求。2015年7月,在主持召开中央全面深化改革领导小组第十四次会议时,他强调领导干部“既当改革的促进派,又当改革的实干家”。之所以提出这样的要求,是因为改革从来都不是一帆风顺的,也不是一劳永逸的。改革的决心和信心要用行动和效果来体现、来检验,不能只表态不作表率,只挂帅不出征。特别是当前正处于全面深化改革的关键时期,重大举措能不能落到实处,关键要靠各地区各部门以及各级领导干部严格执行、真正落实、扎实苦干。“喊破嗓子不如甩开膀子”,对于各级领导干部来说,当改革实干家,就是“不仅亲自抓、带头干,还要勇于挑最重的担子、啃最硬的骨头”。

Sejak Kongres Nasional ke-18 PKT, Xi Jinping berulang kali berbicara tentang soal "bekerja keras", dan mengemukakan permintaan supaya para kader menjadi pekerja keras reformisi. Pada bulan Juli tahun 2015, ketika mengadakan pertemuan ke-14 Tim pimpinan Komite Sentral untuk memperdalam reformasi secara komprehensif, beliau menekankan bahwa kader harus "tak hanya menjadi pendorong reformasi, tapi juga menjadi pekerja keras reformasi". Dikemukakan permintaan semacam itu karena reformasi tidak pernah berjalan serba lancar, juga bukan sekali jadi dan berlaku untuk selamanya. Determinasi dan kepercayaan terhadap Reformasi harus diperlihatkan dan diuji oleh tindakan dan efek, tidak boleh mengklaim tanpa memberi contoh, atau memimpin tanpa berjuang. Apa lagi sekarang Tiongkok lagi dalam periode kritis secara komprehensif memperdalam reformasi, inisiatif utama dapat tidak dilaksanakan, kuncinya bergantung pada berbagai lembaga dan kader di berbagai tingkat untuk menerapkan peraturan secara ketat, melaksanakan ketentuan secara benar, dan bekerja keras secara serius. "Lebih baik kerja keras dari pada ngomong kongsong" , bagi para pemimpin dan kader di semua tingkat di Tiongkok, untuk menjadi pekerja keras reformasi, harus mengikuti permintaan Xi Jinping yaitu "tidak hanya memimpin sendiri, memelopori pekerjaan, tapi juga berani untuk memikul beban terberat dan menggigit tulang yang paling keras".