Mekanisme Kerja Sama BRICS
"Negara-negara BRIC" awalnya mengacu pada empat negara pasar berkembang dengan prospek pertumbuhan menjanjikan yaitu Brazil, Rusia, India dan Tiongkok (Tiongkok). Konsep ini diusulkan oleh Goldman Sachs pada tahun 2003. Pada bulan September tahun 2006, para menteri luar negeri dari keempat negara yang tersebut mengadakan pertemuan menteri luar negeri pertama mereka selama Majelis Umum PBB. Sejak itu, pertemuan semacam ini diadakan setiap tahun. Pada Juni 2009, para pemimpin negara "BRIC" mengadakan pertemuan formal pertama mereka di Rusia, dan mekanisme kerja sama BRICS secara resmi diluncurkan. Setelah partisipasi formal Afrika Selatan pada bulan Desember tahun 2010, mekanisme kerja sama ini diubah dari yang asli "BRIC" menjadi "BRICS".
Pembangunan mekanisme kerja sama BRICS terus ditingkatkan dan disempurnakan dengan kerjasama pragmatis. Negara-negara BRICS telah melakukan kerja sama pragmatis di berbagai bidang seperti ekonomi, perdagangan, keuangan, pendidikan, sains dan teknologi, budaya, dan lembaga think tank, sehingga telah membentuk mekanisme kerjasama antar negara yang mengambil pertemuan puncak sebagai inti, didukung oleh konferensi menteri, dan didukung oleh seminar dan forum sebagai suplemen. Sudah selesai dibangun mekanisme penjaminan dan pendukungan kerja sama multi-level termasuk Mekanisme Kerjasama Bank BRICS, Dewan Bisnis, Dana Cadangan Devisa Valuta Asing, Bank Pembangunan Baru BRICS, dan mekanisme kerjasama think tank.
Selama pertemuan para pemimpin BRICS di Xiamen pada tahun 2017, Xi Jinping mengajukan konsep "BRICS+", yang bertujuan untuk membangun kemitraan yang lebih luas dan memperluas “Lingkaran pertemanan”BRICS melalui dialog negara-negara BRICS dengan negara berkembang besar lainnya dan organisasi negara berkembang sehingga membangun kerjasama BRICS menjadi platform kerjasama Selatan-Selatan yang paling berpengaruh di dunia saat ini. Pada awal tahun 2018, negara-negara BRICS telah membentuk lebih dari 60 mekanisme kerja sama yang meliputi ekonomi, perdagangan, keuangan, pertanian, pendidikan, sains dan teknologi, budaya, dan lembaga think tank dll.
Kerjasama BRICS telah mematahkan pola bahwa ekonomi dunia didominasi oleh negara-negara maju untuk waktu yang lama, membuka jalan yang layak untuk kerjasama ekonomi dan pembangunan umum negara-negara berkembang, secara efektif mendorongkan transformasi dan reformasi tatanan internasional, dan juga melakukan eksplorasi berguna untuk membangun hubungan internasional baru.
金砖国家合作机制
“金砖国家”最初是指巴西、俄罗斯、印度和中国四个成长前景看好的新兴市场国家。这一概念由美国高盛公司于2003年提出。2006年9月,上述四国外长在联合国大会期间举行首次外长会晤,此后每年依例举行。2009年6月,“金砖四国”领导人在俄罗斯举行首次正式会晤,金砖国家合作机制正式启动。2010年12月,南非正式加入后,这一合作机制由最初的“金砖四国”变为“金砖五国”。
金砖合作机制建设伴随着务实合作不断健全完善。金砖国家在经贸、财金、教育、科技、文化、智库等数十个领域开展务实合作,形成了以首脑峰会为核心,以部长级会议为支撑,以研讨会、论坛等形式为辅助的国家间合作机制;建立了包括金砖国家银行合作机制、工商理事会、外汇应急储备基金和金砖国家新开发银行、智库合作机制等在内的多层次合作保障、支持机制。
在2017年金砖国家领导人厦门会晤期间,习近平提出了“金砖+”概念,意在通过金砖国家同其他发展中大国和发展中国家组织进行对话,建立更广泛的伙伴关系,扩大金砖的“朋友圈”,把金砖合作打造成为当今世界最有影响力的南南合作平台。截至2018年初,金砖国家已经建立60多项合作机制,涵盖经贸、金融、农业、教育、科技、文化、智库等多个领域。
金砖国家合作打破了世界经济由发达国家长久主导的格局,给发展中国家的经济合作和共同发展开辟了可行之路,有力撬动了国际秩序的转型与改革,也为建立新型国际关系进行了有益探索。