Pemisahan Pendidikan dengan Agama
Tiongkok menjalankan kebijakan pemisahan pendidikan dengan agama, organisasi manapun atau orang siapapun tidak boleh mengganggu sistem pendidikan Tiongkok melalui kegiatan agama, hal ini terdiri dari dua makna: pertama, tidak boleh mengganggu penerimaan pendidikan dengan menggunakan agama, tidak boleh mengganggu pelaksanaan wajib pendidikan dengan menggunakan agama; kedua, tidak boleh mengganggu kegiatan normal pengajaran sekolah dengan menggunakan agama. Kecuali di sekolah agama yang diizinkan pemerintah, di semua sekolah berbagai tingkat dan berbagai jenis; 1) tidak boleh melakukan aktivitas agama, 2) tidak boleh membuka mata pelajaran agama ataupun menyebarkan agama, tidak boleh mengorganisasi siswa-siswa menerima pengajaran atau kuliah kerja nyata di tempat-tempat ibadah, tidak boleh mengganggu dan menghambat siswa-siswa menerima mata pelajaran budi pekerti; 3) tidak boleh memaksa atau memikat siswa-siswa untuk mengikuti agama atau membentuk organisasi agama; 4) buku pelajaran Sekolah Menengah dan sekolah di bawah Sekolah Menengah tidak boleh mengandung pikiran penyebaran agama, buku pelajaran untuk perguruan tinggi yang berkaitan dengan agama harus diizinkan dinas pendidikan tingkat provinsi ke atas; 5) siswa-siswa tidak boleh berpartisipasi organisasi agama atau aktivitas agama; 6) Guru-guru tidak boleh menyebarkan agama atau membawa siswa-siswa ke kegiatan agama dalam proses pengajarannya, guru berwarga negara asing juga dilarang melakukan penyebaran agama di sekolah.
教育与宗教相分离
我国实行的是教育与宗教相分离,任何组织或者个人不得利用宗教进行妨碍国家教育制度的活动,这主要有两层含义:一是不得利用宗教妨碍公民接受教育和社会公共教育,不得利用宗教妨碍义务教育的实施;二是不得利用宗教妨碍学校教学活动的正常进行,具体是指除经政府批准设立的宗教院校外,在各级各类学校中;(1)不得进行宗教活动;(2)不得开设宗教课或向学生传播宗教,不得组织学生到宗教活动场所开展教学和实践活动,干扰、阻挠学校向学生进行思想品德和科学文化教育;(3)不得强迫、诱使学生信仰宗教,更不得在学校内从事任何发展教徒、成立宗教团体和组织的活动;(4)中等和中等以下学校的教材不得有宣传宗教思想的内容,大学某些学科采用有宗教内容的教材应经省级以上教育行政主管部门审批;(5)学生不得参加非法的宗教组织和宗教聚会活动;(6)教师不得利用工作之便,在教学中进行宗教宣传和带领学生参加宗教活动,严禁外籍教师在学校从事传播宗教的活动。