Halaman Utama> Perang Rakyat Tiongkok Anti Agresi Jepang

Hari Peringatan Kemenangan Perang Rakyat Tiongkok Anti Agresi Jepang

(Perang Rakyat Tiongkok Anti Agresi Jepang)

01-04-2017 | China.org.cn

Hari Peringatan Kemenangan Perang Rakyat Tiongkok Anti Agresi Jepang

Pada 13 Agustus 1951, Pemerintah Tiongkok mengumumkan, 3 September ditetapkan sebagai Hari Peringatan Kemenangan Perang Anti Agresi Jepang. Pada 27 Februari 2014, Sidang ke-7 Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional (KRN) ke-12 Tiongkok dari segi hukum memutuskan, 3 September ditetapkan sebagai Hari Peringatan Kemenangan Perang Rakyat Tiongkok Anti Agresi Jepang. Pada 3 September 2014, pemimpin Partai Komunis Tiongkok(PKT) dan pemerintah, antara lain Xi Jinping, Li Keqiang, Zhang Dejiang, Yu Zhengsheng, Liu Yunshan, Wang Qishan, Zhang Gaoli dan yang lainnya menghadiri kegiatan peringatan pertama kali yang digelar di Gedung Peringatan Perang Rakyat Tiongkok Anti Agresi Jepang. Untuk memperingati 70 tahun kemenangan Perang Rakyat Tiongkok Anti Agresi Jepang yang juga 70 tahun kemenangan Perang Dunia Anti Fasis, pada 3 September 2015 Tiongkok mengadakan peringatan meriah termasuk parade militer, dengan dihadiri oleh kepala pemerintah atau wakil dari 49 negara di seluruh dunia.

Ditetapkannya hari peringatan dari segi hukum serta pengadaan kegiatan peringatan mencerminkan pendirian tegas rakyat Tiongkok untuk melawan perang agresif, membela kehormatan manusia serta memelihara perdamaian dunia. Sementara itu juga mengingatkan rakyat dunia untuk mewaspadai munculnya kembali militerisme Jepang, menghindari terulang kembalinya tragedi sejarah, dan dengan lebih baik memelihara perdamaian dunia.

中国人民抗日战争胜利纪念日

中国人民抗日战争胜利纪念日是指中国为纪念抗日战争胜利确定的国家纪念日。1951年8月13日,中央人民政府政务院发布通告,将抗战胜利纪念日确定为9月3日。2014年2月27日,中国第十二届全国人大常委会第七次会议经表决通过了将9月3日确定为中国人民抗日战争胜利纪念日的决定,以国家立法的形式再次得以确认。2014年9月3日,中国党和国家领导人习近平、李克强、张德江、俞正声、刘云山、王岐山、张高丽等出席了在中国抗日战争纪念馆的首个纪念活动。2015年9月3日,为纪念中国人民抗日战争暨世界反法西斯战争胜利70周年,中国举行了包括阅兵式在内的隆重的纪念活动,共有来自49个国家的政府首脑及代表出席了阅兵式等纪念活动。

以国家立法的形式确立纪念日并举行纪念和悼念活动,表明中国人民反对侵略战争、捍卫人类尊严、维护世界和平的坚定立场。同时,也是为了警醒全世界人民时刻警惕日本军国主义死灰复燃,避免历史悲剧的重演,更好地维护世界和平。