Halaman Utama> Perang Rakyat Tiongkok Anti Agresi Jepang

Pertahanan Tembok Raksasa

(Perang Rakyat Tiongkok Anti Agresi Jepang)

01-04-2017 | China.org.cn

Pertahanan Tembok Raksasa

“Pertahanan Tembok Raksasa” adalah pertempuran tentara dan rakyat Tiongkok untuk melawan agresi Jepang di daerah sepanjang Tembok Raksana, merupakan bagian penting dari permulaan perang melawan agresi Jepang. Setelah menduduki kawasan Timur Laut Tiongkok, Jepang mengerahkan tentara ke arah selatan untuk siap mengagresi ke Tiongkok utara.

Dari Maret hingga Mei 1933, tentara Kuomintang melakukan pertahanan di Yiyuankou, Lengkou, Xifengkou dan Gubeikou yang terletak di daerah sepanjang Tembok Raksasa, tapi karena senjatanya kurang tajam, tentara Tiongkok dikalahkan tentara Jepang dan menarik kembali ke belakang Tembok Raksasa, pemerintah Kuomintang terpaksa menandatangani Persetujuan Gencatan Senjata Tanggu, yang mana menetapkan 22 kabupaten timur Provinsi Hebei sebagai zona demiliterisasi, setelah itu tentara Jepang menarik kembali ke sebelah utara Tembok Raksasa.

Meskipun kalah, tapi Pertahanan Tembok Raksanaberfungsi besar untuk menangguhkan agresi Jepang ke Tiongkok Utara.

长城抗战

“长城抗战”是中国抗日军民在长城沿线抗击日本侵略者的斗争,是早期抗日斗争的重要组成部分。侵占中国东北后,日本大量地抽调驻东北的关东军南下,持续向华北地区渗入。1933年3月至5月,中国国民政府指挥下的国民革命军在长城的义院口﹑冷口﹑喜峰口﹑古北口等地,开展抗击侵华日军进攻的作战。虽经顽强抵抗,但仍不敌装备精良的日军,长城沿线失守。国民政府被迫与日本签订《塘沽停战协定》,划定河北东部二十二县为非武装区,军队不得进入,日军退回长城以北。

长城抗战虽然失败了,但也阻止并延缓了日本军事侵略华北的进程。