Halaman Utama> Situasi Internasional dan Strategis Diplomatik

Lima Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai

(Situasi Internasional dan Strategis Diplomatik)

31-03-2017 | China.org.cn

Lima Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai

Pada tahun 1954, Tiongkok, India dan Myanmar bersama-sama memprakarsai lima prinsip hidup berdampingan secara damai, yaitu saling menghormati kedaulatan dan keutuhan wilayah, saling tidak mengagresi, saling tidak campur tangan dalam urusan negara lainnya, sama derajat dan saling menguntungkan. Ini merupakan ciptaan penting dalam sejarah hubungan internasional, memberi sumbangan historik dalam mendorong penggalangan hubungan internasional tipe baru yang adil. Lima prinsip hidup berdampingan secara damai dengan hidup mencerminkan asas tujuan dan prinsip Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sekaligus memberi makna yang jelas, berlaku dan berdasar.

Selama 60 tahun lebih, lima prinsip telah mengalami ujian pancaroba situasi internasional, sebagai prinsip hukum internasional yang terbuka dan toleransi, lima prinsip secara terpusat mengekspresikan tata nilai kedaulatan, keadilan, demokrasi dan tata hukum. Di bawah situasi yang baru, Tiongkok akan terus menjadi teladan dalam menjunjung lima prinsip hidup berdampingan secara damai, bersama dengan komunitas internasional untuk mendorong pembangunan dunia yang damai kekal, makmur bersama dan harmonis.

和平共处五项原则

1954年,中国、印度、缅甸共同倡导了互相尊重主权和领土完整、互不侵犯、互不干涉内政、平等互利、和平共处五项原则。这是国际关系史上的重大创举,为推动建立公正合理的新型国际关系作出了历史性贡献。和平共处五项原则生动反映了联合国宪章宗旨和原则,并赋予这些宗旨和原则以可见、可行、可依循的内涵。60年来,历经国际风云变幻的考验,和平共处五项原则作为一个开放包容的国际法原则,集中体现了主权、正义、民主、法治的价值观。新形势下,中国将继续做弘扬和平共处五项原则的表率,同国际社会一道,推动建设持久和平、共同繁荣的和谐世界。